Museum Mpu Tantular

Modifikasi dari Wisatasidoarjo.com
Pagi itu, langit Surabaya begitu menyala. Aku dan Bayu duduk berhadapan di sebuah warung soto yang terletak di Jalan Raya Dharmahusada Indah, Soto Madura Tapak Siring. Kala itu Bayu masih sibuk menyantap satu mangkok soto di hadapannya, sementara aku sibuk scrolling tempat wisata sekitaran Surabaya. 
Tak lama kemudian, beberapa daftar wisata yang terletak di Sidoarjo tampak di layar kaca handpone-ku. Jempolku tiba-tiba terhenti di wisata yang bernama Meseum Mpu Tantular, tampak menarik sepertinya daripada hanya berdiam diri di kos. Aku pun akhirnya mengajak Bayu untuk bersama-sama mengunjungi museum yang terletak di sebelah barat Jembatan Sidoarjo ini. Dengan berbekal peta di google maps, kami pun menarik gas untuk menuju arah Sidoarjo.


Museum ini hanya berjarak 9,6 km dari Gapura Selamat Datang Kota Surabaya yang terletak di Jalan Raya Waru. Untuk mencapai Museum Mpu Tantular, kami hanya perlu berjalan lurus ke arah selatan di Jalan Raya Waru hingga menemukan Jembatan Layang Budaran Sidoarjo. Setelah menemui jembatan, kami hanya perlu melewati jalan di bawah jembatan layang untuk dapat segera sampai di Museum Mpu Tantular. Mudah sekali kan rutenya?

SAMPAI DI MUSEUM MPU TANTULAR

Satu jam setelah kami berhadapan dengan debu dan panasnya terik matahari, kami akhirnya sampai di Museum Mpu Tantular. Di halaman depan, sebuah tugu besar dengan tulisan Museum Mpu Tantular dan dua buah gerbang artistik menyambut kami masuk ke area museum ini. Tanpa ragu-ragu, kami pun segera melaju ke area parkir motor yang ditunjukkan oleh arah jalan.
Setelah turun dari motor, satu-satunya tempat yang kami cari adalah toilet. Ya, karena sepanjang jalan aku berusaha menahan pipis. Jadi rasanya lega sekali setelah mengeluarkan keluh kesah di toilet #inipentingbanget. Setelah kami berdua menyelesaikan urusan dengan toilet, mata kami sudah dimanjakan dengan jejeran archa-archa tua yang menggoda kami untuk menikmatinya sejenak.
Setelah menulusuri archa-archa di depan toilet, mata kami tertuju pada deretan kendaraan zaman dulu yang berada di pinggir taman. Kendaraan-kendaraan itu yang tampak tua namun bersejarah dan memiliki nilai seni.

Salah satu koleksi kendaraan tempo dulu. Sumber : Youtuber
Kami melangkahkan kaki ke dalam gedung setelah puas menikmati koleksi outdoor yang ditampilkan oleh museum seluas 3,28 hektar ini. Banyak sekali koleksi menarik di museum yang dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Parawisata ini. Kami bahkan butuh waktu 1 – 2 jam untuk menyelesaikan tour singkat kami di museum ini. Beragam koleksi disimpan rapi di dalam gedung ini. Selain archa dan kendaraan tua, kami juga menemui berbagai koleksi lain seperti parasasti bersejarah, koleksi emas, uang lama, senjata-senjata bersejarah, busana pengantin tradisional dari berbagai wilayah Jawa Timur, hingga berbagai alat rumah tangga dan pertanian tempo dulu. Banyak banget pokoknya! 
Selain memiliki beraneka ragam koleksi bersejarah, museum yang didirikan oleh Godfried von Faber pada 1933 ini juga memiliki gazebo yang terletak di tengah-tengah outdoor museum. Di gazebo inilah biasanya dimanfaatkan oleh kelompok seni untuk melakukan aktivitas-aktivitas komunitasnya. Ohya, selain gazebo, sisi luar dari museum ini juga memiliki miniature lumbung padi loh. Cocok untuk ber­-selfie ria.

Beragam koleksi di Museum Mpu Tantular

JAM KUNJUNG MPU TANTULAR

Museum ini buka mulai hari Selasa hingga Minggu dengan jam operasional mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB pada hari Selasa – Kamis atau pukul 08.00 – 13.30 WIB pada hari Jumat – Minggu. Dan harga tiketnya pun sangat terjangkau. Untuk orang dewasa, kita hanya perlu mengeluarkan 4.000 untuk bisa menikmati benda bernilai sejarah di meseum ini. Sedangkan untuk anak-anak, harganya hanya 3.000. Murah banget kan?

Itu dia sekilas tentang Meseum Mpu Tantular. Bagaimana? Tartarik mengunjungi wisata pintar yang satu ini? Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kamu mulai menyiapkan agenda untuk mengunjungi tempat ini. Karena di Meseum Mpu Tantular ini, kamu dapat mengajak anak-anak berwisata sekaligus belajar tentang sejarah tanpa perlu mengeluarkan biaya yang mahal. Liburannya dapat, ilmunya juga dapat, hematnya juga dapat.

Comments

  1. baru tau kalo di Sidoarjo ada museum ini, nice info

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, saya juga tau dari informasi di internet. Boleh kapan-kapan kemari mbak jika ada waktu luang.

      Delete

Post a Comment